Rabu, 31 Desember 2008

PERAYAAN TAON BARU 2009, BERLANGSUNG AMAN

Menikmati hiburan di pergantian tahun sudah menjadi kebiasaan kebanyakan warga Surabaya. Namun untuk malam tahun baru 2009 kali ini kegiatan hiburan masyarakat Surabaya menurun dibandingkan dengan tahun 2008 lalu.

Kegiatan hiburan rakyat gratis dan kembang api yang biasanya berlangsung di sekitar tugu pahlawan, untuk kali ini tidak terlihat.

Masyarakat Surabaya kebanyakan melewati pergantian tahun dengan mengendarai kendaraan bermotor berkeliling kota.

Memang agak kelihatan aneh, merayakan pergantian tahun gak ada perayaan, tanpa hiburan musik, tanpa kembang api dan tanpa bunyi terompet menggema seluruh kota Surabaya.

Kegiatan tahun baru 2009 kali ini, diiringi dengan suara gemerincik hujan yang turunsejak pukul 18.00 wib. Tapi berkat hujan perayaan pergantian tahun kali ini bisa berlangsung aman dan tertib. Masyarakat Surabaya kebanyakan merayakan pergantian tahun di dalam ruangan.

Untuk pengamanan tahun baru 2009, Polres Surabaya Utara menurunkan 958 personel keamanan, yang terdiri dari Brimob Polda Jatim, Marinir, Raider dan Dalmas Polda Jatim masing-masing 100 pers, Pomgar 10 pers, Kodim 31 pers dan sisanya personel dari intern Polres Surabaya Utara.

Selamat Tahun Baru 2009, semoga sukses ditaon yang baru. Amienn..

Rabu, 10 Desember 2008

PERTARUNGAN AKBAR DI AWAL TAHUN 2009

Andy Arisandi berjanji akan menganvaskan Chris John dalam waktu cepat di pertandingan perebutan gelar juara Kapolres Surabaya Utara Cup, awal tahun 2009 mendatang. Petinju dadakan asal Pamekasan, Madura ini, juga berjanji akan menampilkan performa terbaiknya sekaligus akan menyajikan pertarungan yang lain dari biasanya (biasanya khan tinju pake' tangan, kali ini tinju pake' celurit bos, Red).

"Saya siap mengakhiri pertandingan nanti di ronde awal. Saya sudah banyak pelajari gaya bertarung Chris John di Permainan Play Station, " tegas Andy dalam konferensi pers di ruang Kasat Reskrim Polres Surabaya Utara rabu tadi.

Sebenarnya, Chris John bukan lawan yang sepadan untuk menghadapi Andy. Chris John dianggap cocok menantang Andy karena Chris John pada oktober lalau berhasil mempertahankan gelarnya yang ke-10 di Tokyo, Jepang.

Dalam pertandingan nanti Chris John memiliki rekor bertinju, naik ring sebanyak 43 kali, belum pernah kalah dan sekali seri, 22 di antaranya menang dengan KO. Sedangkan Andy memiliki rekor tidak pernah kalah, tidak pernah seri, tidak pernah kalah, tidak pernah menang dan tidak pernah naik ring. Lhoo Koq..!!

Sabtu, 22 November 2008

RAPAT KESIAPAN PAM GERAK JALAN

Menjelang pelaksanaan kegiatan gerak jalan Mojokerto-Surabaya tahun 2008, Polres Surabaya Utara dan jajaran menggelar rapat kesiapan pengamanan. Rapat kesiapan dipimpin langsung Kapolres Surabaya Utara AKBP NASRI, SIK dan diikuti oleh para kabag, kasat, kapolsek dan perwira pengendali yang akan dilibatkan dalam kegiatan pengamanan tersebut.

Gerak jalan Mojokerto-Surabaya akan diikuti oleh peserta perorangan 3499, beregu umum 450, popabri 55 regu, TNI/Polri 32 regu, veteran 55 regu dan sepeda kuno 1000 peserta. Rencananya dari Mojokerto akan dilepas oleh Pj Gubernur Jatim pada pukul 14.00 wib dan diperkirakan tiba difinish (depan kantor gubernur) sekitar pukul 17.00 wib khusus peserta sepeda kuno, pukul 20.30 wib untuk peserta beregu dan pukul 06.30 wib untuk peserta veteran.
Jumlah petugas pengamanan yang dilibatkan sebanyak 291 personel ditambah pasukan BKO Polwiltabes sebanyak 1 SST dan dibagi menjadi 3 perwira pengendali. Sedangkan yang menjadi objek pengamanan adalah sekitar tugu pahlawan dan jalur gerak jalan dari depan BG Junction - Jl.Bubutan - Jl.Kebonrojo - Jl.Pahlawan hingga finish di depan kantor gubernur Jatim.

Kamis, 13 November 2008

PSK TANDES JADI SASARAN OPERASI

Sat reskrim polres surabaya utara terus menabuh gederang perang terhadap kejahatan jalanan. Dalam satu bulan terakhir ini, kejahatan jalanan menjadi sasaran yang diprioritaskan, tapi bukan mengenyampingkan kejahatan lainnya. Hal ini disebabkan karena kejahatan-kejahatan ini sangat dirasakan langsung oleh masyarakat. Kejahatan jalanan adalah kejahatan klasik yang sudah ada sejak dahulu kala, mungkin sebelum kakek moyang saya lahir. Sangat sulit untuk memberantas kejahatan jalanan, karena kejahatan ini tidak lepas dari beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan kejahatan jalanan, antara lain faktor ekonomi, sosial dan mental.
Rabu malam tanggal 12 November 2008 sekira jam 22.30 wib s/d 24.00 wib, sat reskrim polres surabaya utara menggelar operasi kejahatan jalanan yang juga menjadi penyakit masyarakat di sekitar stasiun kereta api Tandes. Sasaran operasi kali ini adalah Penjaja Seks Komersial (PSK) yang mangkal di bantaran rel kereta api. Alhasil, operasi yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim berhasil menjaring 13 perempuan PSK, 6 waria dan 18 laki-laki penikmat kenikmatan sesaat yang dijajakan tersebut.

Terhadap 47 orang tersangka tersebut, 19 orang dikirim ke dinas sosial kota Surabaya dan selebihnya dipulangkan setelah dilakukan pendataan dan pembinaan. Dari hasil interogasi penyidik, hampir seluruh PSK memilih kehidupan malam sebagai profesi dengan alasan terhimpit kebutuhan ekonomi. Sebut saja SUSI, hingga umur 54 tahun masih melakoni profesi sebagai PSK. Nenek yang memiliki 5 orang anak ini, tanpa muka berdosa menghidupi kelima anaknya dengan hasil keringat melayani lelaki hidung belang. Saat ditangkap SUSI sedang berkeringat melayani tamunya di pinggir rel kereta api. Setiap orangnya SUSI memasang tarip Rp.5000 s/d Rp.20.000 (kalau pembaca berkenan bisa menghubungi penulis).

Dengan adanya operasi ini mudah-mudahan SUSI bisa sadar untuk kembali kejalan yang benar dan tidak ada susi-susi lain yang menjadi penyakit masyarakat.

Minggu, 02 November 2008

SIMPAN SENPI UNTUK JAGA DIRI

Kejahatan jalanan (street crime) dengan menggunakan senjata api bukan hal yang baru untuk wilayah Surabaya. Tercatat ada beberapa kasus pencurian diwilayah Surabaya Utara pelakunya menggunakan senjata api. Kejadian terakhir terjadi di jalan Bukit Darmo pada tanggal 17 Oktober 2008, dengan korban atas nama MISTO BUDI SANTOSO. Korban yang membawa tas berisi uang tunai ditodong senjata api dan sempat ditembakkan oleh pelakunya. Bagi seorang MISTO yang belum pernah memegang senjata api, kejadian ini pasti menjadi pengalaman buruk yang tidak akan pernah terlupakan dalam kehidupannya. Yang menjadi pertanyaan kita adalah darimana pelaku kejahatan tersebut mendapatkan senjata api ???

Di negara Indonesia tercinta ini, kepemilikan dan penggunaan senjata api sangat terbatas serta pengawasanpun sangat ketat. Tidak sembarang orang bisa membawa dan menggunakan senjata api. Salah menggunakan senjata api akan berakibat memakan korban jiwa. Anggota polisi saja, tidak semuanya membawa senjata api. Banyak prosedur dan ujian yang harus dilalui untuk mendapatkan ijin membawa dan menggunakan senjata api. Apalagi masyarakat sipil, saya yakin prosedur untuk mendapatkan ijin membawa dan menggunakan senjata api lebih sulit dan selektif. Kalau demikian untuk apa orang sipil membawa senjata api ?

Pada hari Sabtu tanggal 01 November 2008, anggota Sat Reskrim Polres Surabaya Utara mengamankan CHARLES PS, umur 34 tahun, warga Simpang Darmo yang kedapatan membawa dan menyimpan sepucuk senjata api jenis pistol kal 9 mm. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata yang bersangkutan telah memiliki ijin yang masa berlakunya telah kadaluarsa. Ditengah-tengah kegiatan pemeriksaan, saya bertanya kepada yang bersangkutan, "Untuk apa saudara membawa senjata api?", seperti yang sudah saya bayangkan sebelumnya, jawaban dia adalah, "Untuk jaga diri". Jawaban seperti ini selalu dijadikan alasan untuk mendapatkan ijin membawa dan menggunakan senjata api, jadi bukan hal yang baru mendengar jawaban seperti itu. Kalau saya boleh berpendapat, orang sipil yang suka membawa senjata api, bisa dibilang seorang yang penakut. Kalau tidak takut kenapa harus membawa senjata api?. Masih banyak orang lain yang tidak membawa senjata api, tidak pernah menjadi korban apalagi pelaku kejahatan.
Seharusnya yang perlu ditanamkan dalam diri seseorang adalah takut tidak bisa bermamfaat untuk orang lain dan menjaga perilaku baik dalam kehidupan bermasyarakat. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi.

Jumat, 12 September 2008

MENGAPA HARUS BUNUH DIRI ?


Pertanyaan itu selalu berkecambuk dibenak saya. Apakah tidak ada cara lain yang bisa dilakukan selain dengan cara bunuh diri ? Apalagi saat ini dalam suasana bulan suci Ramadhan.

Untuk yang kesekian kalinya saya sebagai penyidik Sat Reskrim Polres Surabaya Utara dihadapkan kembali dengan ditemukannya seorang wanita yang diduga bunuh diri dengan cara menyayat pergelangan tangan kirinya dengan menggunakan senjata tajam. Kejadian ini terjadi di Jln. Tanjungsari VI No.41 Rt.17 Rw.02 Kel. Tanjungsari Kec. Sukomanunggal Surabaya. Rumah yang digunakan sebagai tempat kos korban berukuran sekitar 3,5 m X 3 m itu mendadak ramai dikunjungi warga sekitar yang sekedar untuk menyaksikan korban meninggal hingga dibawa kerumah sakit Dr.Soetomo Surabaya. Kenapa saya bilang sekedar menyaksikan? karena begitu banyaknya warga yang datang, pada saat dibutuhkan keterangannya semua serempak mengatakan "saya tidak tahu", dalam bahasa Madura "tak oneng".
Korban yang diketahui bernama SUTINI, 32 thn, alamat dusun Krajan desa Sukorejo kecamatan Bangsal kabupaten Jember, ditemukan pertama kali oleh ROMLAN (paman korban) dan MILA (tetangga korban) pada hari Jumat tanggal 12 September 2008 sekira jam 12.00 wib. Kemudian Mila menghubungi SUPENO (suami siri korban), sedangkan Romlan menghubungi pihak Kepolisian.

Di TKP, penyidik Sat Reskrim Polres Surbaya Utara menemukan korban yang telah meninggal dunia dengan bersimbah darah dan luka sayat pada pergelangan tangan kiri, sebuah pisau dapur stainless steel gagang berwarna hitam, sebuah gelas yang berisi setengah cairan baygon dan sebotol plastik baygon warna hijau ukuran 800 ml berisi sedikit cairan baygon.

Saksi yang telah dimintai keterangan sebanyak 3 orang, antara lain : SUPENO, ROMLAN, Hj. ENI KOTIDJAH (ibu kos). Penyidik masih melakukan penyelidikan dan penyidikan motif dari kejadian ini, untuk menjawab pertanyaan "Mengapa Harus Bunuh Diri".

Jumat, 05 September 2008

TUGAS BARU PENYIDIK DI BULAN SUCI RAMADHAN

Kamis malam (4/9) sekitar jam 19.45 wib, di samping TK Margie Jl. Kupang Indah XII Surabaya mendadak ramai di kunjungi warga sekitar perumahan. Dipinggir jalan ditemukan seorang laki-laki sudah meninggal dunia dalam keadaan bersimbah darah akibat 2 buah luka tusuk di bagian dada sebelah kanan menembus paru-paru dengan lebar luka masing-masing 3 dan 4 cm. Ditubuh korban penyidik menemukan sebuah dompet yang berisi 2 buah STNK dan sebuah KTP.

Dari kartu identitas tersebut penyidik meyakini korban bernama RONI, umur 30 thn, alamat desa Sobih kecamatan Burneh kabupaten Bangkalan Madura. Korban sehari-hari bekerja sebagai sopir pick up yang memuat sayur dipasar keputran Surabaya. Korban juga meninggalkan istri dan seorang anak yang masih berumur 9 bulan. Di Tkp, penyidik menyita 1 unit sepeda motor suzuki shogun warna biru putih 125 Nopol P-2755-K, sebuah handphone dan sepasang sandal milik korban.

Sampai saat ini penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 6 orang saksi (4 orang satpam dan 2 warga sekitar tkp). Penyidik sedang memfokuskan proses penyidikan kearah tersangka. Kita sama-sama berdo'a, mudah-mudahan pembunuhan yang terjadi di hari ke-4 bulan ramadhan tahun ini bisa segera diungkap dan tertangkap tersangkanya oleh penyidik Sat Reskrim Polres Surabaya Utara. Amien....

Kamis, 14 Agustus 2008

JEMPUT TKI PULANG, MOBIL TERBAKAR

Rencana berkumpul kembali dengan keluarga yang bekerja sebagai TKI di Malaysia, tertunda setelah mobil suzuki carry tahun 1995 nopol W-746-NA yang ditumpanginya, terbakar di depan SPBU jalan Demak Surabaya. Kejadian nahas ini terjadi pada hari kamis dinihari tanggal 14 agustus 2008 sekitar jam 05.30 wib.

Lima dari tujuh orang penumpang mobil yang semuanya warga desa Karangsono kecamatan Wonorejo kabupaten Pasuruan, menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit Dr.Soetomo Surabaya. Kelima korban (ZUBAIDAH, KHOTIMAH, H.MUCHTAR, ALI, HALIK) mengalami luka bakar serius hingga mencapai 50%, bahkan dokter menganjurkan untuk diamputasi.

Penyidik Sat Reskrim Polres Surabaya Utara telah melakukan pemeriksaan terhadap 2 orang saksi (SUBALI dan AKHMAD KHOLIK) yang selamat dari kebakaran ini. Dari keterangan para saksi, kebakaran terjadi setelah sebelumnya mobil yang ditumpangi sempat 3 kali mogok di Prapat Kurung, Jl.Jakarta dan Depan makam mbah ratu Surabaya. Sesampainya di depan SPBU Jl.Demak, SUBALI (sopir) menghentikan mobil dan membeli bensin menggunakan jirigen. Setelah diisikan bensin, mobil dinyalakan kembali dan mengeluarkan api dari atas mesin. Api semakin membesar hingga menghanguskan bagian tengah mobil. Datang warga sekitar tempat kejadian membantu memadamkan api dengan menggunakan timba, tetapi nahas bagi ZUBAIDAH (penumpang di jok belakang) tidak sempat keluar mobil dan mengalami luka paling parah dibandingkan korban yang lain.

Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu memelihara dengan baik kendaraan yang kita miliki. Agar tidak ngambek dan melawan kita. Waspadalah.. waspadalah..

Rabu, 06 Agustus 2008

HITUNGAN MUNDUR EKSEKUSI GENTING

Sasaran Eksekusi
Masyarakat Genting Baru sejumlah 550 kepala keluarga, 2436 jiwa, 31 gudang dan 312 stand pasar.
H-7 Eksekusi
Dilaksanakan apel kesiapan pengamanan di lapangan Satpas SIM Colombo. Pasukan yang dilibatkan sebanyak 2.700 personel yang terdiri dari Sat Brimob Polda Jatim, pasukan dalmas Polda Jatim, pasukan dalmas Polwiltabes Surabaya dan Jajaran serta TNI dan Satpol PP kota Surabaya. Kegiatan dilanjutkan dengan mendirikan Posko Pengamanan dan sosialisasi diareal lahan yang menjadi objek eksekusi.
H-6 Eksekusi
Pemasangan Police line dan pemberitahuan, dilanjutkan dengan razia senjata tajam. Dalam razia, berhasil diamankan 13 buah senjata tajam (9 clurit, 3 pisau penghabisan, 1 gobang) dan 1 buah senapan. Kegiatan lain yang dilakukan tim adalah tetap melakukan sosialisasi terhadap warga genting hingga pelaksanaan eksekusi hari senin tanggal 11 Agustus 2008 nanti.
H-5 Eksekusi
Kembali dilaksanakan razia dirumah-rumah penduduk dan bangunan lainnya. Hasilnya, ditemukan 96 buah senjata tajam berbagai jenis. Dengan perincian : 25 celurit, 49 pisau, 2 calo', 2 pisau komando, 5 pedang, 7 kampak, 1 tombak, 2 keris dan 3 lain-lain. Selain itu, di tanah objek eksekusi seluas 6,9 hektare tersebut juga dilaksanakan pengukuran yang dilakukan oleh 6 orang pegawai BPN kota Surabaya dengan didampingi Unit tangkal Polres Surabaya Utara.
H-4 Eksekusi
Aparat keamanan tetap melakukan razia di kawasan perumahan dan bangunan tertutup lainnya dengan melibatkan anjing pelacak tim K-9 Polda Jatim. Aparat keamanan masih menemukan 13 buah senjata tajam berbagai jenis yang berhasil diamankan. Kegiatan lain dilokasi eksekusi, masih dilakukan pengukuran dan pemberian tanda terhadap tanah objek eksekusi oleh pegawai BPN kota Surabaya. Pada sore harinya, di lokasi eksekusi kedatangan ketua Formabes (forum madura bersatu) RH. Nasir Zaini dan tim yang menyampaikan kepada warga genting baru, bahwa pelaksanaan eksekusi lahan genting akan diundur dari tanggal 11 Agustus 2008 menjadi tanggal 1 November 2008. Penundaan pelaksanaan ini dilakukan setelah mereka bertemu dengan Kapolda Jatim Irjen Pol. Herman S.Soemawiredja, dengan menyampaikan pertimbangan warga genting akan melaksanakan perayaan Hari Kemerdekaan RI dan beribadah puasa di bulan suci Ramadhan. Kedatangan Nasir Zaini dan tim disambut haru dan rasa syukur oleh warga genting yang sebagian sudah mulai berkemas. Akan tetapi terhadap gudang, pasar dan bangunan diluar areal perumahan tempat tinggal warga akan tetap dilakukan eksekusi pada tanggal 11 Agustus 2008. Dengan demikian, pelaksanaan eksekusi akan dilakukan dengan 2 tahap.
H-3 Eksekusi
Perkembangan 3 hari menjelang eksekusi, pada lokasi dilaksanakan kegiatan pengukuran tanah dan dilanjutkan penanaman patok batas tanah yang akan dieksekusi. Sementara itu, sosialisasi tetap dilakukan dengan difokuskan pada objek eksekusi tahap I yang meliputi pergudangan, pasar dan perumahan disekitar pergudangan. Pada sore harinya, dilanjutkan dengan rapat koordinasi aparat keamanan, pengadilan negeri dan pihak terkait lainnya di polres surabaya utara, untuk mengecek kesiapan terakhir menjelang eksekusi.
H-2 Eksekusi
Pada lokasi eksekusi hanya diwarnai dengan kegiatan rutin seperti sosialisasi, merapikan kembali garis polisi / police line yang bergeser saat pelaksanaan evakuasi barang milik warga genting baru. Aparat keamanan juga menyiapkan personel untuk memberikan pelayanan kepada warga yang membutuhkan dalam kegiatan evakuasi.
H-1 Eksekusi
Dilakukan pengecekan kesiapan peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan ekskusi. Disamping itu, dilaksanakan juga razia disetiap akses masuk ke lokasi eksekusi dengan sasaran senjata tajam.

Selasa, 05 Agustus 2008

WAKTU KEMATIAN

Hingga bulan Agustus 2008, kasus penemuan mayat di Surabaya Utara telah mencapai 26 kasus. Kalau dirata-rata setiap minggu Sat Reskrim Surabaya Utara menangani penemuan mayat. Mulai mati wajar hingga mati tidak wajar, dari yang baru berumur 4 bulan kandungan hingga kakek renta 75 tahun mewarnai laporan masyarakat yang membutuhkan pelayanan penyidik. Dalam kasus kematian tidak wajar khususnya korban pembunuhan, penting bagi penyidik untuk mencari tahu saat kematian terjadi. Saat kematian ini akan digunakan penyidik untuk mengungkap siapa yang paling bertanggung jawab sebagai pelaku pembunuhan.

Mencari Petunjuk
Untuk mengetahui pasti waktu kematian adalah datang ke TKP (tempat kejadian perkara). Bagaimana bisa mendapatkan informasi, kalau tidak terjun ke TKP ?. Jadi turun TKP adalah bagian penting dalam pengungkapan perkara. Dalam kasus kematian, ada beberapa hal yang bisa dijadikan petunjuk, antara lain adalah kaku mayat. Beberapa jam setelah seseorang mati, otot-otot tubuh mulai kaku. Otot wajah mulai kaku setelah 1-4 jam tewas dan otot lengan kaku dalam 4-6 jam. Setelah 12 jam bakteri mulai membusukkan jaringan dan otot mulai lemas.

Serangga Penyerbu
Sejak kematian, serangga mulai mendatangi jenazah. Pertama datang adalah lalat. Mereka bertelur dan beberapa jam kemudian menetas jadi belatung yang mulai makan daging. selama 10 atau 12 hari berikutnya, belatung tumbuh dan berganti kulit dua kali sebelum menjadi pupa dan berubah menjadi lalat dewasa.


KEBAKARAN TAK KUNJUNG PADAM

Sudah setahun berlalu, namun belum ada kejelasan nasib pasar yang menjadi ikon kota surabaya ada tindak lanjutnya. Segala daya dan upaya telah dicurahkan untuk mengungkap tabir yang menjadi misteri pasca kebakaran pasar tersebut. Pasca kebakaran tetap menyisakan berbagai permasalahan yang perlu mendapat perhatian, mulai dari belum terungkapnya pelaku kebakaran hingga sampah kebakaran yang selalu diperebutkan. Kapan pasar turi ini menjadi kebanggaan kembali kota Surabaya. Saya tidak tau ???

Jumat, 27 Juni 2008

TAK TERKALAHKAN

Soal maen PS, bapak ini gak ada lawannya. Mulai dari anak kecil hingga wartawan keok dibuatnya. Beberapa kali dalam turnamen resmi, belum ditemukan lawan yang sepadan. Hayoo siapa yang berani ??