Rabu, 13 Oktober 2010

SEMUA PASTI MAMPU

"Manusia dilahirkan dengan perasaan mampu melakukan segalanya. Sebelum kemudian dikacaukan oleh pesan-pesan ketidakmampuan yang datang dari lingkungannya. Perasaan mampu itu ditunjukkan dengan keberanian melakukan sesuatu.

Perhatikanlah tingkah laku bayi usia 8-9 bulan ke atas ketika ia baru mulai bisa duduk dan mencoba untuk menirukan orang2 dewasa di sekitarnya. Dia akan mengeksplorasi dunianya dgn penuh keberanian walaupun tubuhnya belum siap untuk itu. Karena di kepalanya ia belum memiliki konsep bahwa ia tdk mampu. Dia akan terus bersemangat mencoba melakukan segala hal baru dengan antusias dan tekun. Semua dihadapi 100% dengan penuh semangat, tawa, dan air mata. Suatu totalitas keikhlasan yg sempurna. Ia kerahkan segala yang ia punya sampai kemudian, jika ia kurang beruntung, berangsur-angsur mulai masuk pesan-pesan ketidakmampuan dari lingkungan yang dipenuhi oleh kata2 "JANGAN", "TIDAK BOLEH", atau "TIDAK BISA". Sang bayi ikhlas itu pun mulai meragukan potensi dirinya..

"Wahrish 'ala hifdzil minal-adza, faruju'uha ba'da-ttanafuri yash'ub, Innal-qulubi idza tanaafara wudduha, syibhu-zzujajati kasruha la yusy'ab
."
Dan jagalah hatimu dari penyakit-penyakitnya, sulit mengembalikan hati yang sudah jauh dari kebenaran. Sesungguhnya hati jika sudah kotor, membersihkannya seperti mengumpulkan kaca yang pecah berserakan". (Adi Vivid AB, 12/10/10)